banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768

Bandara Kalimarau Tingkatkan Ekspor Berau dengan Program 100 Hari Kerja

TANJUNG REDEB, Harian Utama – Ferdinan Nurdin, Kepala Kantor BLU UPBU Kelas I Kalimarau, mengungkapkan program 100 hari kerja yang mencakup pengoptimalan potensi komoditas Kabupaten melalui pengiriman cargo udara. 

Ditemui usai kegiatannya, Ferdinan menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendatangkan pesawat cargo, meskipun saat ini pesawat reguler yang mengangkut penumpang juga bisa mengangkut cargo domestik dan ekspor.

“Ini sangat luar biasa dan menjadi berita bagus bagi pelaku usaha di Kabupaten Berau. Dengan dimulainya ekspor, komoditas Berau kini memiliki nilai internasional,” ungkap Ferdinan, Kamis (03/08/2024).

Pada 29 Juli lalu, produk ekspor pertama yang dikirim adalah land crab sebanyak 2 koli (65 kg) dan 10 koli ikan segar, menuju Singapura dan Kuala Lumpur melalui Bandara Soekarno-Hatta. Ferdinan menekankan bahwa keberhasilan ini menunjukkan potensi besar komoditas Berau di pasar internasional dan berharap komoditas lain dapat mengikuti jejak ini.

“Ketika ini sudah berjalan berkelanjutan, dampaknya akan besar terhadap ekonomi Kabupaten Berau,” tambahnya.

Ia juga mengajak pemerintah Kabupaten Berau, pelaku usaha, dan rekan-rekan pers untuk mendukung program ini.

“Rekan-rekan pers sangat berperan dalam mensosialisasikan informasi kepada para eksportir, tidak hanya di Kabupaten Berau tetapi juga di 4 kabupaten lainnya yang ditopang oleh Bandara Kalimarau,” jelas Ferdinan.

Program Nasional Logistik Ekosistem (NLE), sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020, diharapkan dapat mempercepat proses bisnis, mengurangi waktu, dan biaya.

“Dokumen ekspor diperiksa di Berau oleh karantina dan bea cukai sehingga transit di Jakarta langsung terbang ke tujuan tanpa pemeriksaan ulang,” katanya.

Ferdinan mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang ini, mengingat transportasi udara memberikan efektivitas pengiriman yang lebih cepat dan peningkatan nilai dibanding transportasi lainnya.

“Model transportasi udara ini tidak mematikan transportasi laut atau darat, tetapi memberikan pilihan bagi pelaku usaha yang membutuhkan kecepatan,” tutupnya.

Reporter: Mia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *