GUNUNG TABUR,HARIAN UTAMA- Beberapa waktu lalu jembatan Gunung Tabur sempat ditabrak oleh salah satu tongkang bermuatan Batu Bara. Akibat dari tabrakan itu safety daripada jembatan Gunung Tabur tersebut alami kerusakan yang cukup parah.
Menanggapi hal itu, Pemkab Berau melalui PJ Setda Berau, H.Agus Wahyudi mengungkapkan, Bahwa kewenangan di perairan itu merupakan kewenangan dari KUPP Berau dan untuk jembatan sendiri diakuinya kewenangan pemerintah pusat. Pasalnya berstatus jalan nasional.
“Ya,mungkin kita hanya bisa mengimbau saja, tapi kalau dari sisi penerapan aturan kita sama sekali tidak berwenang di sana. Hanya saja kita perlu mengimbau bahwa semestinya ponton ponton atau tongkang ini, mereka harus menggunakan dua kapal untuk mengontrol yang belakang,” terangnya.
Dirinya menyebut, sebagai salah satu contoh di Kota Samarinda, bahwasanya pada saat ponton ponton lewat di sungai Mahakam mereka protes pasalnya tongkang batu bara yang melintas kebanyakan dari Kukar maupun kubar dan sebagainya lewat saja.
“Akhirnya Pemkot samarinda melalui perusdannya membuat kapal pandu yang memandu ponton ponton yang melintas disitu melakukan pembayaran kepada mereka, ini nanti kalau perusda kita sudah berjalan kita akan coba jajaki seperti itu,” imbuhnya.
“Ya, bagaimana caranya agar Pemkab bisa mendapatkan dari PAD dari kegiatan tambang ini baik dari pandu kapalnya atau barangkali jadi vendor. Pasalnya bisnis batu bara itu banyak sekali vendor-vendor yang mau masuk, kenapa kok perusda kita gak. Makanya kita pacu perusda kita ini cepat bekerja dan cepat menghasilkan PAD yang saat ini sedang perekrutan direkturnya yakni Perusda bhakti Praja,” tambah Agus Wahyudi.
Agus Wahyudi meyakini jika itu dilakukan mereka juga merasa terbantu dan infrastruktur seperti jembatan itu akan aman dan Kabupaten Berau akan mendapatkan PAD.
“Mudah-mudahan kedepan itu dapat kita wujudkan, itu juga yang saat kita bicarakan kepada saat kita rekrut direktur. Jadi saya tanya kalau dia jadi direktur mau berbuat inovasi apa. Maka saya katakan ada peluang agar bisa menggali PAD dari sana saya sebutkan ke dia satu persatu. Tentunya kan sekarang butuh kreatifitas kita di daerah ini untuk meningkatkan PAD Kabupaten Berau, karena di Kabupaten khususnya PAD kita kecil tidak sampai 10 persen dari APBD beda dengan kota,” pungkas Agus Wahyudi. (*/Rizal).