SANGATTA – Salah satu penghasil devisa terbesar Indonesia berasal dari dunia pariwisata dan kebudayaan, dan secara tidak langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menggelar Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata. Sebanyak 75 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, dan akan berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 19 sampai dengan 21 Mei 2023 di Hotel Royal Victoria Sangatta Utara. Jumat (19/05/2023).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bappeda Kutim Noviari Noor, perwakilan Perangkat Daerah (PD) dan undangan lainya.
Geliat pariwisata dan perjalanan wisata secara tidak langsung juga menuntut pemerintah bersama pengelola destinasi wisata, untuk terus konsisten meningkatkan kualitas pariwisatanya. Pariwisata menyumbang kontribusi yang sangat besar bagi sebuah negara sebagai salah satu sektor penggerak perekonomian, baik itu dari sisi pemasaran, destinasi, industri, dan kelembagaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nurullah dihadapan peserta pelatihan.
“Oleh sebab itu, untuk menjalankan atau mendirikan suatu usaha, diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam pengembangan perekonomian pariwisata” ungkap Nurullah
Nurullah juga menyebutkan, untuk menunjang daya saing pariwisata diperlukan strategi branding produk wisata, penetapan harga jual produk usaha serta penerapan pasar destinasi.
Nurullah berharap, dengan adanya pelatihan ini, para peserta yang berasal Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pelaku usaha pariwisata, penggiat wisata, serta pecinta alam yang ada di Kutim, agar bisa meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan pariwisata yang ada.
“Jadi geliat dunia pariwisata tidak hanya memberikan dampak bagi kunjungan wisatawan yang datang ke Kutim, akan tetapi juga akan berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan khususnya masyarakat Kutim” pungkasnya.(hu02)