Elita Herlina Harapkan Pihak Ketiga di Kampung Merapun Ikut Berkontribusi Membangun Kampung

KELAY, HARIAN UTAMA- Kepala Kampung Merapun, Daring, mengaku keberadaan pihak perusahaan diwilayahnya masih belum bisa dirasakan manfaatnya untuk pembangunan dan kemajuan Kampung Merapun.
Menanggapi keluhan tersebut, Anggota Komisi II DPRD , Dapil II, Hj. Elita Herlina menyampaikan bahwa, Pemkab Berau harus lebih tegas kepada pihak perusahaan agar kampung yang termasuk dalam wilayah operasinya dapat mereka perhatikan terkait pembangunan infrastruktur kampung.
“Jadi memang apa yang disampaikan kepala kampung itu betul bahwa. Saya merasa kampung merapun ini boleh dikatakan adalah kampung terkaya mungkin diantara kampung di kecamatan kelay, karena dikelilingi oleh 6 perusahaan atau kebun di sana,” ungkap Elita
“Harapan kami mungkin perwakilan pihak perusahaan yang ikut musrenbang Kelay ikut serta juga berkontribusi untuk sama-sama membangun. Karena membangun berau ini tidak bisa diserahkan hanya kepada pemerintah daerah harapan kita para perusahaan juga ikut berkontribusi,” sambung Elita. Sabtu (25/03/2023).
Dirinya mengungkapkan, bahwa ia sempat melakukan reses di Kampung Merapun salah satu usulan di sana yaitu mengusulkan ruang kelas baru (ruang lokal) untuk kegiatan belajar.
“Nah saya tanya waktu itu ternyata ada anak dari pihak perusahaan bersekolah di sana. Nah kenapa perusahaan juga tidak berkontribusi untuk membangun ruang kegiatan belajar di sekolah tersebut,” bebernya.
“Kemudian sekolah itu juga tidak ada air bersih. Jadi mereka masih menggunakan sumur bor. Nah saya menganggap itu sangat penting maka dari itu, kemarin dari aspirasi saya kami buatkan sumur bor karena sangat memperihatinkan sekali jika sekolah tidak ada air bersih,”lanjutnya.
Politisi partai Golkar ini menyampaikan bahwa Kakam Merapun pernah menganggarkan namun tidak bisa.
“Nah maksud saya ini permasalahan kecil seperti sumur bor ini kenapa juga perusahaan tidak ikut berkontribusi. Harapan kami para perusahaan sebelum musrenbang atau pada saat musrenbang kampung. Para kepala kampung sudah terlebih dahulu mengalokasikan program-program yang juga merupakan tanggung jawab perusahaan,” tutup Elita. (*/Rizal)/adv)