banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768

Permintaan Jepang Terhadap Produk Pisang dan Singkong Kutai Timur Terus Meningkat

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman

HARIANUTAMA.COM,Sangatta – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, dengan bangga mengungkapkan bahwa pemerintah Jepang terus menunjukkan minat yang tinggi terhadap produk pisang dan singkong dari daerahnya. Menurutnya, permintaan untuk pisang rebus dari Kutai Timur masih sangat tinggi, dan bulan lalu koperasi setempat mengirimkan sekian ratus kilogram pisang rebus sebagai tanggapan atas permintaan tersebut. Rabu (17/4/24)

“Kami sangat bangga bahwa Jepang masih membutuhkan pasokan pisang rebus dari Kutai Timur. Bulan lalu, koperasi kita telah mengirimkan jumlah yang signifikan,” ungkap Ardiansyah.

Namun, kebingungan sempat melanda Ardiansyah saat ia pertama kali mendengar tentang permintaan tersebut. Ia bahkan tidak bisa menahan tawa ketika mengetahui bahwa yang meminta pisang rebus adalah sebuah restoran di Jepang.

“Saya bertanya dan ternyata yang meminta adalah sebuah restoran di Jepang,” jelasnya sambil tertawa.

Dalam menjaga kualitas produk, Ardiansyah menjelaskan bahwa pisang-pisang tersebut diproses dengan metode khusus sebelum dikirim, yaitu dengan dibekukan empat hari sebelum pengiriman. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesegaran barang sampai tujuan.

“Kami melakukan proses pembekuan empat hari sebelum pengiriman dengan cara khusus agar pisang tetap segar saat sampai di Jepang,” tambahnya.

Selain permintaan untuk pisang rebus, restoran Jepang juga meminta pasokan rebusan pucuk daun singkong dari Kutai Timur. Ini menunjukkan bahwa produk pertanian dari daerah tersebut semakin diminati di pasar internasional.

“Ternyata, restoran Jepang juga meminta rebusan pucuk singkong, dan mungkin nanti bisa kita usahakan,” tuturnya optimis.

Komitmen untuk memenuhi permintaan pasar internasional, seperti Jepang, menunjukkan potensi besar bagi pertanian Kutai Timur. Dengan kualitas produk yang terjamin dan dukungan dari pemerintah setempat, diharapkan potensi ini dapat terus dikembangkan untuk mendukung perekonomian daerah. (*/A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *