Sangatta – Kepala Bagian Barang dan Jasa (Kabag Barjas) Kutai Timur, Masrianto Suriansyah, menegaskan pentingnya pemanfaatan produk lokal oleh UMKM melalui katalog elektronik (e-katalog) VBJ yang telah tersedia.
Hal ini diungkapkannya saat ditemui oleh awak media di ruang kerjanya pada, Rabu(22/11).“Katalog VBJ menjadi etalase digital bagi produk-produk UMKM kita. Jika pemerintah dan masyarakat luas menggunakan produk yang terdaftar di sana, tentu ada banyak keuntungan yang dirasakan, baik oleh pemerintah maupun pelaku usaha lokal,” ujar Rian.
Menurut Rian, langkah ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat yang mendorong penggunaan produk dalam negeri, terutama dalam proses pengadaan barang dan jasa di sektor pemerintahan.
“Penggunaan produk lokal tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga memberikan dampak positif. Ekonomi para pelaku UMKM akan meningkat, dan ini mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan,” tambahnya.
Selain membahas e-katalog, Rian juga menjelaskan penerapan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) di Kutai Timur yang dinilainya sudah berjalan efektif. Sistem ini menjadi alat utama untuk memastikan proses pengadaan yang transparan dan akuntabel.
“Alhamdulillah, SPSE di Kutim sudah sangat efektif dari segi sistem. Proses pengadaannya sudah sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkapnya. Namun,
ia juga mengakui adanya tantangan yang masih perlu diatasi, khususnya dalam aspek Sumber Daya Manusia (SDM) di perangkat daerah.
“Masalahnya ada pada SDM. Belum semua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang bertanggung jawab mengelola anggaran barang dan jasa memahami sistem ini secara menyeluruh. Meski sistemnya sudah bagus, user-user di tingkat SKPD masih perlu pembekalan dan pelatihan lebih lanjut,” jelasnya.
Rian berharap ke depan, peningkatan kompetensi SDM di perangkat daerah menjadi prioritas. Dengan demikian, pengadaan barang dan jasa di Kutai Timur dapat berjalan lebih optimal, efisien, dan memberi dampak positif bagi perekonomian daerah, khususnya bagi pelaku UMKM.
Melalui kebijakan pemanfaatan produk lokal dan penguatan SDM di sektor pengadaan, pemerintah Kutai Timur optimis dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih inklusif.
Rian menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelaku UMKM agar lebih berdaya saing melalui berbagai kebijakan strategis.
“Ini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga tentang mendukung keberlanjutan ekonomi daerah. Ketika UMKM kita maju, seluruh masyarakat juga ikut merasakan manfaatnya,” tutup Rian.
Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah Kutai Timur menunjukkan keseriusannya dalam mendukung UMKM lokal dan memperkuat sistem pengadaan yang lebih efisien dan transparan.(*)