TELUK BAYUR, HARIAN UTAMA-HUT PKJ Berau 2022 Kini Diselenggarakan di kecamatan teluk Bayur sebelumnya tertunda selama 2 tahun akibat pandemi COVID-19, pagelaran wayang kulit akhirnya muncul kembali. Tokoh Semar dan tokoh lainnya itu tampil pada satu lakon, dalam rangka perayaan HUT Ke-6 Paguyuban Keluarga Jember (PKJ) Kabupaten Berau Tahun 2022.Pentas pun digelar dengan lakon “Begawan Adi Suryo Moyo” yang didalangi oleh Ki Deni Purbo Kusumo. Warga ramai-ramai berkumpul di Lapangan Steinkollen, Teluk Bayur.Sabtu (12/6/22).
Warga yang datang rela menghabiskan malam minggunya itu untuk mengikuti rangkaian acara. Mulai dari kalangan anak-anak, remaja, hingga lanjut usia ikut memeriahkan lantunan sinden yang diiringi alunan saron dan gamelan pada acara hari jadi itu.

Rupanya antusias warga yang hadir itu mengaku sudah lama menanti pentas wayang kulit setelah dua tahun terakhir tak berjalan. Begitu pun yang diungkapkan oleh salah seorang warga asal Kelurahan Rinding, Teluk Bayur, Ardiansyah. Dirinya berkata, tiap tahun tidak pernah absen untuk ikut hadir dalam pentas yang sebelumnya digelar tahunan itu.”Terakhir sekitar dua tahun kemarin sebelum pandemi, biasa bersama keluarga dan kerabat. Tentu senang juga karena pentas wayang kulit ini ada lagi sebagai bentuk kekayaan budaya negara kita,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Ketua PKJ Berau, Franklin Ahmad turut mengapresiasi antusias warga. Dirinya berkata, pagelaran wayang yang digelar sebagai hari jadi PKJ Berau itu diharapkan dapat kembali menghibur warga, khususnya masyarakat Jawa di Kabupaten Berau yang terbilang banyak.”Pagelaran wayang kulit sebelumnya sudah berjalan selama tiga tahun sejak 2017 yang kemudian berhenti selama pandemi COVID-19. Harapan kami tentu dapat melestarikan seni dan budaya asal tanah kami ini. Apalagi wayang kulit sudah tidak perlu diragukan lagi eksistensinya baik di nasional hingga kanca internasional,” ucapnya.
Dibarengi dengan hari jadi PKJ Berau ke-6 tahun, Franklin turut berharap keluarga paguyuban masyarakat asal Kabupaten Jember ini dapat berbaur dengan masyarakat Kabupaten Berau bersama-sama untuk membangun Bumi Batiwakkal. Potrer keberagaman itu juga diharapkan dapat menjadi unsur penting dalam proses terbentuknya Budaya Pandalungan yang merupakan identitas masyarakat Jember. Untuk diketahui, Pandalungan merupakan hibridasi budaya hasil perpaduan masyarakat dari dua daerah di Kabupaten Jember, yakni suku Jawa dan Madura. Kedua suku itu menghasilkan kebudayaan Pandalungan dalam hal menjalankan roda aktivitas kehidupan masyarakat.”Budaya itu juga selaras dengan realitas Berau yang didiami oleh beragam masyarakat suku dan budaya. Dimana masyarakat Jember menampilkan Pandalungan sebagai bukti asimilasi budaya yang dapat menghasilkan kebudayaan baru dan unik,” terangnya.
Rangakaian acara itu turut dihadiri oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih. Tak hanya itu, rangkaian acara juga dihadiri oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis; Wakil Ketua I DPRD Berau sekaligus Ketua DPD Ika Pakarti Berau, Syarifatul Sya’diah; Camat Teluk Bayur, Endang Iriani; dan Tokoh Masyarakat Jawa di Kabupaten Berau, Pakde Toni.Bupati berkata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau ikut mendukung serta mengapresiasi HUT Ke-6 PKJ Berau Tahun 2022.
Dirinya pun ikut memberikan sambutan seiring membuka lakon pada pentas wayang kulit itu. “Sebagian masyarakat di Kabupaten Berau 30 persen merupakan masyarakat asal Jawa, termasuk dari Kabupaten Jember. Oleh karena itu, perayaan ulang tahun paguyuban ini dapat menjadi sarana promosi kearifan lokal Jember di Bumi Batiwakkal,” ujarnya.”Diharapkan, pagelaran budaya yang ditampilkan ini dapat menimbulkan efek positif, tidak hanya bagi pelaku kesenian tetapi juga dalam perputaran ekonomi masyarakat yang lebih luas lagi selama masa pemulihan pandemi saat ini,” sambungnya.Dirinya juga menyatakan, dalam kenyataan sejarah dan masyarakat Jember tidak boleh ditolak oleh siapapun karena merupakan keanekaragaman etnis dan budaya.
Menurutnya, hal itu dapat membawa sesuatu yang dapat melekat pada seluruh kehidupan masyarakat.”Untuk itu, saya meminta kepada keluarga PKJ Berau agar senantiasa menjadikan Kabupaten Berau sebagai rumah dan menjalin sinergitas yang aktif dengan pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan infrastruktur pedesaan, menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan, dan menjadi mitra kerja pemerintah dalam menjalankan program kerja,” pesannya.Terakhir, orang nomor satu di Kabupaten Berau itu berpesan supaya PKJ Berau ikut serta dalam menjaga nilai budaya luhur di Bumi Batiwakkal. Dengan cara menumbuhkan rasa memiliki Kabupaten Berau dalam hal menciptakan suasana yang aman, damai, dan sejahtera. (HRR).