Sangatta – Sub Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kutai Timur mengumumkan bahwa proses verifikasi penerima beasiswa bagi mahasiswa tahun 2024 masih berlangsung dan akan segera berakhir. Menurut informasi dari Hayati, perwakilan Kesra Kutai Timur, verifikasi ini dilakukan guna memastikan jumlah penerima beasiswa yang memenuhi syarat sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan oleh pemerintah daerah.
“Kalau beasiswa untuk 2024 itu sementara ini masih tahap verifikasi dan belum ditutup. Insya Allah hari Selasa akan ditutup verifikasi data beasiswa,” kata Hayati saat ditemui awak media di Kantor Bupati Kutai Timur.
Hayati menjelaskan bahwa pemerintah daerah menargetkan sekitar 300 mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk program diploma, sarjana (S1), hingga magister (S2) untuk menerima bantuan beasiswa ini. Selain itu, ada juga program beasiswa bagi jenjang SMA, SMK, dan MA sederajat dengan target 2.500 siswa.
“Ada juga beasiswa kerja sama, seperti untuk 17 mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta serta beberapa lainnya di Universitas Mulawarman (Unmul) di jurusan farmasi, kedokteran gigi, kedokteran umum, dan spesialis,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hayati menyebutkan bahwa ada dua jenis beasiswa yang disediakan: beasiswa stimulan dan beasiswa tuntas. Untuk beasiswa stimulan, mahasiswa harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75, sementara untuk beasiswa tuntas, IPK minimal yang harus dipenuhi adalah 3,0.
Pembiayaan beasiswa stimulan mencapai Rp2,5 juta untuk jenjang SMA/SMK/MA sederajat, sementara untuk mahasiswa diploma hingga S2, nilai bantuan mencapai Rp6 juta. Bagi penerima beasiswa tuntas, besaran bantuan berkisar antara Rp4 hingga Rp10 juta, disesuaikan dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya variabel lainnya.
“Kampus-kampus kan punya UKT yang beragam, mulai dari Rp4 juta hingga Rp10 juta, bahkan lebih tinggi di program kedokteran. Misalnya, apabila UKT di program kedokteran mencapai Rp20 juta, bantuan kami tetap maksimal Rp10 juta untuk mahasiswa diploma hingga S1 dan Rp12 juta untuk S2. Beasiswa ini dibayarkan hingga tuntas, atau maksimal semester 8,” ungkap Hayati.
Mahasiswa penerima beasiswa tuntas juga diwajibkan mengisi laporan monitoring setiap semester terkait perkembangan nilai akademis atau IPK. Jika IPK mereka turun di bawah standar 3,0, akan dilakukan konseling untuk mengidentifikasi penyebabnya. Jika penurunan IPK terjadi berulang kali, ada risiko beasiswa tersebut akan ditunda atau bahkan dihentikan jika penerima tidak aktif berkuliah.
Kesra Kutai Timur menegaskan bahwa program beasiswa ini terbuka untuk mahasiswa di kampus negeri maupun swasta asalkan memenuhi kriteria prestasi yang ditetapkan. Setelah proses verifikasi selesai, daftar penerima beasiswa berdasarkan jenjang pendidikan – SMA, D2, S1, dan S2 – akan diumumkan secara daring, disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
“Kami berkomitmen untuk memastikan mahasiswa yang layak mendapatkan dukungan ini, dan verifikasi ini menjadi tahap penting untuk menentukan hal tersebut,” ujar Hayati.
Verifikasi data beasiswa di Kutai Timur akan ditutup dalam waktu dekat, memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan pelajar yang memenuhi kriteria untuk memperoleh bantuan pendidikan yang telah disediakan oleh pemerintah daerah. (*)