Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Joni, menyampaikan keprihatinannya terkait fenomena kera liar yang sering terlihat di sepanjang jalan Sangatta-Bengalon. Menurutnya, hal ini terjadi karena banyaknya area hutan yang merupakan tempat alami mereka telah hilang atau mengalami alih fungsi, sehingga kera-kera tersebut terpaksa harus keluar hutan untuk menacari makan.
“Artinya, apa yang terjadi sekarang itu jelas menunjukkan bahwa habitat mereka sudah hilang. Kalau hutan di sana masih ada, mereka tidak akan sampai keluar ke pinggir jalan seperti itu,” ujar Joni.
Untuk mengatasi hal tersebut, Joni mengusulkan agar kera-kera tersebut dipindahkan ke kawasan hutan yang masih cukup lebat dan aman. Namun, ia juga mengakui bahwa langkah tersebut tidak akan mudah, karena kera-kera tersebut sudah terbiasa berada di sekitar jalan raya, maka kemungkinan besar mereka akan kembali mencari makan di sana.
“Ini bukan hal mudah, karena kera-kera itu sudah terbiasa dengan keadaan sekarang. Kalau tidak ada upaya untuk memberikan mereka habitat yang layak, mereka akan tetap kembali ke pinggir jalan karena mereka kelaparan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Joni mengimbau masyarakat dan pengguna jalan di sekitar agar tidak memberikan makanan kepada kera-kera tersebut. Menurutnya, kebiasaan memberi makan tersebut akan membuat mereka semakin bergantung kepada manusia.
Joni berharap, dinas terkait dapat berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama yang baik antara pemerintah dan perusahaan untuk memastikan satwa-satwa liar tersebut bisa tetap hidup aman dan mendapatkan tempat untuk mencari makan.
“Dinas terkait harus bicara dengan perusahaan-perusahaan di sekitar situ. Bekerjasama untuk mencarikan solusi, bagaimana caranya agar satwa liar seperti kera ini bisa hidup aman. Salah satunya dengan mengarahkan mereka ke wilayah hutan yang masih cukup lebat,” pungkasnya. (Adv)