Sangatta – Jumlah pengemis dan gelandangan di Sangatta, Kutai Timur (Kutim) mengalami peningkatan signifikan, dan ironisnya, sebagian dari mereka membawa anak-anak di bawah umur untuk menarik belas kasihan masyarakat. Situasi ini menjadi perhatian serius Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Joni, yang menyatakan perlunya tindakan segera dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim.
Joni mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak negatif dari fenomena ini, terutama terhadap pendidikan anak-anak yang terlihat berkeliaran di waktu sekolah. Menurutnya, DPRD Kutim telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menangani masalah ini, namun upaya tersebut belum sepenuhnya efektif.
“Kami sempat ada reses terkait masalah itu. Lalu kita sampaikan ke dinas terkait untuk ditelusuri apa masalahnya dan kalau bisa yah dilarang, bahaya apalagi kelihatannya mereka berkeliaran pas waktu sekolah jadi mereka tidak sekolah itu,” ujar Joni, Selasa (16/07/2024).
Ia meminta perhatian lebih dari stakeholder yang menangani pendidikan, anak-anak, dan sosial. Ia berharap solusi yang tepat dapat segera ditemukan untuk mengatasi masalah ini agar tidak berlarut-larut.
“Kita sempat bersurat kemarin. Kami menyarankan ke dinas terkait tolong ditelusuri itu karena kalau misal dia tidak mampu sekolah, dari dinas terkait ada bantuan pendidikan,” tambahnya.
Joni juga mengusulkan agar masalah pengemis dan gelandangan dimasukkan dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Ketertiban Umum yang saat ini masih dalam pembahasan. Ia menekankan pentingnya memasukkan poin-poin terkait penanganan masalah ini agar dapat diatur dengan lebih baik.
“Ada juga perda ketertiban umum tuh belum tahu juga apa itu termasuk di dalamnya apalagi anak-anak ini berkeliaran di jalan juga kan,” ucapnya.
Menurut Joni, fenomena ini kemungkinan akan terus berkembang seiring dengan semakin ramainya Kutai Timur, terutama dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Ia menekankan perlunya pendekatan bertahap dalam menangani masalah ini agar dapat diselesaikan secara efektif.
“Intinya kedepan kan ini tambah berkembang-berkembang terus dan hal-hal yang tadi pelan-pelan kita kurangin karena kalau langsung teratasi kan gak mungkin juga paling tidak itu diselesaikan bertahap lah,” pungkasnya.