HARIANUTAMA.COM SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Khususnya Kota Sangatta tengah dirundung permasalahan serius terkait kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) isi 3 kilogram. Warga setempat mengeluhkan sulitnya mendapatkan tabung gas tersebut di pasaran, serta efektivitas penyalurannya yang masih belum memadai.
Merespons keluhan masyarakat, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Yosep Udau, menyatakan perlunya investigasi mendalam untuk mengidentifikasi akar masalah kelangkaan ini.
“Kita harus cari kendalanya dulu dimana, kenapa kok bisa langka? Kalau memang di agennya tidak ada stok, ya bagaimanapun harus kita kondisikan juga kepada masyarakat,” ujarnya.
Yosep menegaskan bahwa Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag) Kutim harus segera mencarikan solusi atas permasalahan ini. Ia menilai Disperindag perlu lebih proaktif dalam mendengar dan menanggapi keluhan masyarakat.
“Sebagai perwakilan masyarakat, kami dorong pemerintah secepatnya dicarikan solusi, agar masyarakat mudah dalam mencari tabung gas. Kalau bisa, Disperindag sering-seringlah turun ke lapangan,” tegasnya.
Ketua DPD Partai PAN Kutim ini juga menyebut bahwa kelangkaan tabung gas 3 kilogram bisa disebabkan oleh distribusi yang tidak merata, sehingga stok yang ada tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Mungkin karena banyaknya orang yang kehabisan gas, masyarakat berebut, jadi tidak cukup stok yang disiapkan oleh Disperindag. Kita minta segera dicarikan solusi untuk hal ini, karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” tandas Yosep.
Kelangkaan LPG 3 kilogram ini telah menjadi topik hangat di tengah masyarakat Kota Sangatta. Banyak warga berharap pemerintah daerah dapat segera mengatasi masalah ini dengan memperbaiki sistem distribusi dan memastikan ketersediaan stok di pasaran. Sehingga, kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi tanpa hambatan yang berarti.(*/A)