Kutai Timur Berupaya Tingkatkan Infrastruktur Gas, DPRD Soroti Keterbatasan di Beberapa Wilayah

Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Jimmy, mengungkapkan kekhawatirannya terkait ketersediaan dan distribusi gas di wilayah tersebut, dalam pernyataannya.

Ia menilai, infrastruktur yang ada saat ini belum memadai untuk mendukung distribusi gas secara optimal, terutama di area Sangatta Selatan yang masih kekurangan pasokan.

Menurut Jimmy, seharusnya distribusi gas dapat dilakukan dengan cara yang mirip dengan distribusi bahan bakar minyak seperti Pertalite atau solar, namun hal itu hanya bisa terwujud jika infrastruktur yang ada telah diperbaiki dan diperkuat.

Ia menambahkan, pembangunan stasiun distribusi gas besar menjadi salah satu hal yang krusial untuk mendukung kelancaran pasokan ke rumah tangga.

“Secara prinsip, distribusi gas ke rumah-rumah bisa seperti distribusi BBM, tapi itu hanya mungkin jika infrastruktur kita memadai,” jelas Jimmy.

Lebih lanjut, Jimmy mengungkapkan bahwa banyak investor yang masih enggan menanamkan modal di Kutai Timur karena kondisi infrastruktur yang belum optimal. Ia memberikan contoh, jika dibandingkan dengan Bontang yang sudah memiliki infrastruktur yang stabil, Kutai Timur masih menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah perluasan jaringan gas yang terhambat oleh proyek-proyek infrastruktur lainnya yang belum selesai.

“Di Bontang, mereka sudah tidak perlu lagi merusak jalan atau drainase untuk memasang jaringan gas. Sementara di Kutai Timur, banyak yang masih harus dibenahi. Kalau infrastruktur dasar belum selesai, pasokan gas juga akan terhambat,” tambahnya.

Sebagai solusi, Jimmy mengusulkan agar kawasan perumahan di Sangatta Utara, khususnya di Perumahan Munthe yang dikelola oleh KPC, dapat menjadi proyek percontohan untuk pemasangan jaringan gas. Ia menilai, pengembangan jaringan gas terintegrasi di perumahan bisa menjadi langkah maju yang efisien, dibandingkan dengan penggunaan tabung gas yang memerlukan biaya operasional lebih tinggi dan lebih sering mengalami kerusakan.

“Jaringan gas terpusat lebih efisien dan minim perawatan, dibandingkan dengan distribusi gas dalam bentuk tabung yang masih banyak digunakan saat ini,” ujar Jimmy.

Meskipun demikian, ia mengakui bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang ada saat ini, infrastruktur jaringan gas belum tercantum secara detail. Namun, Jimmy memastikan bahwa pembahasan RPJPD yang akan dilakukan pada bulan November mendatang akan mencakup berbagai usulan, termasuk tentang pengembangan jaringan gas di Kutai Timur.

“Ini adalah langkah yang sangat baik untuk mempersiapkan Kutai Timur dengan infrastruktur gas yang lebih baik di masa depan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *