banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768 banner 1024x768

Novel Tyty Paembonan Desak Penertiban Badut Jalanan di Sangatta

Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Novel Tyty Paembonan, mengkritik keberadaan badut-badut yang sering muncul di persimpangan lampu merah di Kota Sangatta. Menurutnya, kehadiran mereka tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga membahayakan para pengguna jalan.

Dalam keterangannya di Gedung DPRD Kutim, Bukit Pelangi, pada Kamis (16/05/2024), Novel menegaskan bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk menertibkan situasi ini. Ia menekankan perlunya menciptakan lingkungan yang tertib, aman, dan nyaman bagi semua warga.

“Tanggung jawab pemerintah untuk mendekati dan membina mereka. Jangan hanya memberikan uang, tapi berikan peluang. Pemerintah harus tegas, jangan ada lagi badut-badut yang berkeliaran di jalan umum,” ujar dr. Novel.

Politisi dari Partai Gerindra ini menekankan pentingnya pendekatan yang humanis terhadap para badut tersebut. Ia menyarankan agar mereka diberikan pelatihan atau pembinaan yang bisa membantu mereka mencari nafkah secara lebih stabil dan berkelanjutan.

“Kalau mereka mau dibina, baik itu melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) atau pembinaan lainnya, segera masukkan, sehingga mereka bisa berusaha. Saya yakin di Kutai Timur ini, hanya orang malas saja yang tidak bisa hidup,” tegasnya.

Meskipun merasa empati dan kasihan terhadap kondisi para badut di persimpangan lampu merah, Novel menekankan perlunya solusi jangka panjang agar masalah ini tidak terus berlanjut dan berdampak buruk pada masyarakat.

“Saya rasa kita sepakat bahwa ini harus ditertibkan, tetapi dilakukan dengan cara-cara yang humanis. Pemerintah harus bertanggung jawab mencari jalan keluar dan solusi, agar mereka bisa hidup mandiri,” tutupnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *